Tuesday, December 3, 2013

Inilah Fakta Kenapa Masyarakat Indonesia Malas Berhemat BBM

Inilah Fakta Kenapa Masyarakat Indonesia Malas Berhemat BBM
Berita Dunia Terbaru, Jakarta : Berbagai upaya penghematan energi khususnya Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi terus digodok pemerintah, sayangnya hingga saat ini tak ada satupun yang berhasil. Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan ada tiga hal yang menjadi kendala dalam pelaksanaan program hemat energi.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Rida Mulyan menyebutkan kendala pertama dalam pelaksanaan penghematan energi adalah kesadaran masyarakat yang masih minim. Padahal energi yang saat ini dinikmati harus dihemat untuk generasi mendatang.

"Kalau di meja saya nomor satu adalah kesadaran, menghemat energi sangat penting untuk kedepannya, kalau pasif pasti akan sangat terasa," kata Rida, disela Seminar Nasional Konservasi Energi di Balai Kartini, di Jakarta, Selasa (3/12/2013).

Kendala kedua yang harus dicermati adalah teknologi. Dengan penggunaan tehnologi yang tepat, pemerintah yakin upaya penghematan energi dapat terwujud. Sebagai ilustrasi adalah penggunaan lampu pijar yang diganti dengan lampu LED.

"Masalah ketergantungan terhadap tehnologi, efisiensi energi bagaimana menggunakan tehnologi lebih canggih," tuturnya.

Terakhir, upaya penghematan energi senantiasa menghadapi persoalan skema pendanaan. Menurut Rida, penyedia jasa keuangan selama ini tidak jelas dalam memberikan pendanaan untuk proyek-proyek penghematan energi.

Sudah lama ada green banking, dana bergulir, belum berjalan, cuma wait and see belum ada, kami lihat (pameran) exponya ada, tapi belum seperti yang diharapakan, kaya ragu-ragu kenapa ragunya? Please kasih saya masukan karena penting sekali konservasi ini," ungkapnya

Dengan ketidakjelasan pendanaan ini, Rida mengakui banyak proyek yang memanfaatkan EBT justru berjalan di tempat. "Untuk panas bumi tanda tangan kontrak sudah, nyalanya kapan? Tujuh tahun kemudian," pungkasnya.

Related Articles:

Post a Comment