Berita Dunia Terbaru, Jakarta : Seiring bertambahnya usia seseorang, semakin parah pula kondisi matanya. Tak jarang di usia yang relatif tua, banyak orang yang menderita penyakit katarak.
Bila katarak ini terjadi pada Anda atau keluarga terdekat Anda, segeralah untuk melakukan pengobatan. Sebab, saat ini katarak masih menjadi penyebab utama kebutaan di Indonesia. Anda pasti tidak mau 'kan, kalau ini sampai terjadi pada diri Anda?
Dalam acara bertajuk 'SOHO #BetterU: Lima Penyakit Mata Tersering di Masyarakat Indonesia & Hari Penglihatan Sedunia', di Amaris Hotel Thamrin City, Jakarta, ditulis Kamis (10/10/2013) Ketua Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI), Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek, SpM mengatakan, bahwa lebih dari 80 persen penyebab kebutaan dapat dicegah atau diobati, termasuk katarak.
"Katarak bisa diobati. Katarak juga dapat disembuhkan dengan cara operasi. Jangan takut merasakan sakit ketika operasi katarak, karena memang operasi katarak tidak sakit sama sekali," kata Nila.
Meskipun penyakit katarak ini dapat diobati, sayangnya masih terjadi penumpukkan penderita (backlog) katarak yang cukup tinggi.
Menurut Nila F. Moeloek hal ini terjadi karena beberapa hal, yaitu masih kurangnya pengetahuan masyarakat, tingginya biaya operasi, keterbatasan tenaga, dan fasilitas pelayanan kesehatan mata.
Lebih lanjut wanita berambut panjang itu mengatakan, katarak merupakan penyakit mata yang disebabkan karena lensa mata yang keruh, sehingga masuknya cahaya pada retina terhalang.
Maka itu, mengapa operasi katarak ini sangat penting karena akan mengangkat lensa berkabut yang sudah tua, dan menggantinya dengan implantasi lensa yang baru.
Masih dalam kesempatan yang sama, Dokter Spesialis Mata dan Direktur Jakarta Eye Center, Dr. Johan Hutahuruk, MD mengatakan, bahwa katarak ini masuk ke dalam daftar lima penyakit mata yang paling sering terjadi di kalangan masyarakat Indonesia.
"Katarak umumnya disebabkan karena proses penuaan, paparan sinar ultraviolet, penggunaan obat-obatan seperti steroid dan diabetes juga dapat meningkatkan faktor risiko katarak," ujar Johan.
Post a Comment