Berita Dunia Terbaru, Tokyo : Yen Jepang saat ini menjadi salah satu mata uang dengan nilai tukar paling perkasa terhadap dolar. Namun bukan hanya itu, mata uang yen ternyata memiliki banyak sisi unik lain.
Dulu, sebelum Jepang memiliki yen, salah satu negara maju tersebut harus mengimpor mata uang dari China. Kemudian Jepang berupaya mencetak koin-koin sendiri dan mengedarkannya sebagai alat jual beli.
Sayangnya, Jepang gagal mempertahankan mata uangnya dan kembali mengimpor uang dari China. Tetapi setelah yen lahir, Jepang jatuh bangun mempertahankannya agar tak perlu mengimpor mata uang dari negeri lain.
Uniknya, hingga saat ini, simbol mata uang China dan Jepang masih menggunakan lambang yang sama. Apa saja sisi unik lain yang belum terungkap dari yen Jepang? Berikut ulasannya seperti dikutip dari Investorpedia, National Printing Bureau, Fsymbols, dan sejumlah sumber lainnya, Selasa (3/12/2013):
Sebelum ada yen, Jepang impor mata uang dari China
Asal usul mata uang Jepang dapat diterlusuri lewat koin biksu Wu Zhu asal China yang diperkenalkan pada zaman Dinasti Han sekitar 221 sebelum masehi. Hingga abad ke-8, Jepang mengimpor kon-koin serupa dari China untuk digunakan sebagai mata uangnya.
Namun pada tahun 708, pemerintah Jepang mulai mencetak koin tembaga dan peraknya sendiri yang kemudian disebut Wado Kaichin atau Wado Kaiho. Koin tersebut meniru koin Kai Yuan Tong Bao China, mulai dari ukuran, bentuk hingga beratnya.
Sekitar 250 tahun kemudian, pemerintah Jepang masuk ke periode penuh penurunan di mana pemerintahnya tak sanggup lagi mencetak mata uang sendiri. Solusinya, Jepang kembali mengimpor mata uang dari China.
Beberapa abad kemudian, aliran koin China tak bisa lagi memenuhi permintaan dari Jepang akibat pertumbuhan ekspansi dagang dan ekonominya. Untuk memenuhi kelangkaan koin tersebut, koin buatan Jepang, toraisen dan shicusen masuk ke dalam perputaran mata uang.
Yen berarti lingkaran
Dikenal sebagai mata uang Jepang, secara harfiah yen berarti lingkaran atau objek yang berbentuk bundar. Mata uang tersebut tercermin dari peso Meksiko berwarna perak dengan bentuk bulat pada koin-koinnya.
Pada masa awal penggunaannya, satu yen setara dengan 100 sen Jepang. Namun saat ini, nilai sen tak lagi diterima sebagai mata uang di Jepang.
Yen pertama kali diperkenalkan pada masa pemerintahan Meiji dan digunakan untuk mengganti sistem Edo Period yang tidak stabil untuk mata uang mon. Pasalnya mon tidak memiliki standar nilai tukar pada mata uang asing. Mon merupakan mata uang Jepang dari periode Muromachi pada 1336 hingga 1870.
Gambar pertama di mata uang yen adalah potret wanita
Pada tahun 1870, pemerintah Jepang lalu meminta bantuan perusahaan Jerman untuk mencetak mata uang baru yang dikenal dengan sebutan German Note. Pasalnya, mata uang tersebut menggunakan metode percetakan yang sama dengan yang digunakan Jerman. Mata uang tersebut lalu resmi beredar pada tahun 1872.
Bank-bank Nasional lalu meminta perusahaan Amerika Serikat untuk memproduksi mata uang Bank Nasional yang diterbitkan pada 1873. Perkembangannya membuat Bank National memproduksi mata uang pertama dengan gaya mata uang barat.
Jepang kemudian mengganti model mata uangnya dengan menggunakan potret wajah. Empress Jingu merupakan wanita sekaligus orang pertama yang potretnya menjadi gambar di mata uang Jepang.
Penduduk Jepang menyebutkan yen dengan `en`
Jika sebagian masyarakat Indonesia dan Inggris menyebut mata uang Jepang dengan kata yen. Sebenarnya, penduduk Jepang mengucapkan `en` untuk kata yen.
Namun sebagian orang asing mengucapkannya dengan sebutan yen. Hal ini mengingat penggabungannya dengan angka atau nominal mata uang seperti nominal satu yen yang diucapkan `ichien` (dibaca: ichiyen).
Namun untuk angka lain yang tidak berakhiran chi, maka pelafalannya menjadi `en` sesuai aslinya. Misalnya, cara pengucapan lima yen menjadi `goen` (dibaca: go en). Selain itu, pengucapan `en` seringkali terdengar berakhir dengan suara dengungan seperti `eng`.
Simbol yen sama dengan simbol mata uang China, yuan
Huruf Y dengan goresan dua garis horizontal di tengah hurufnya melambangkan mata uang yen. Ternyata tak hanya untuk yen Jepang, simbol yang sama persis digunakan untuk melambangkan mata uang China yuan.
Meski dalam tulisan latin, kedua mata uang tersebut ditulis dengan menggunakan simbol yang sama, tapi tulisannya berbeda jika digambarkan dalam huruf masing-masing negara.
Meski begitu, banyak orang yang menduga lambang Y sebagai simbol yen diadopsi dari kecenderungan pengucapan orang asing yang menyebut `en` dengan tambahan Y di depannya. Sehingga mayoritas orang asing mengucapkannya dengan sebutan yen.
1 comment
wah ternyata jepang dan china memiliki sejarah yg sedikit org mengetahuinya
Post a Comment