Berita Dunia Terbaru, Jakarta : Berpacaran dan hidup berumah tangga tentu sangat jauh berbeda. Saat sudah nikah, Anda dan pasangan akan tinggal satu atap. Luapan emosi akan terasa lebih dalam di tahap yang satu ini. Otomatis, dinding kesabaran juga mesti lebih ditebalkan. Setiap masalah pun harus bisa dipecahkan berdua. Sehingga anda dan pasangan selalu rukun setiap saat. Bagaimana cara menjaga keharmonisan dalam berumah tangga? Tommy Kurniawan punya jawabannya:
1. Komunikasi
"Karena miss komunikasi, bisa menjadi keributan yang besar dari masalah sepela. Padahal kecil lho.. Kayak kemarin contohnya. Komunikasi saya dan istri sempat kurang baik. Sampai akhirnya kami perbaiki dan kalau kita berdua ingin bangun rumah tangga ya harus kompak."
2. Sabar dan Pengertian
"Dua hal itu sangat sepadan dan tak dapat dipisahkan. Jadi kalau suami tensinya lagi tinggi, istrinya yang turun tensinya. Dan, sebaliknya. Harus saling mengimbangi pokoknya. Intinya harus saling mengerti dan melengkapi diantara keduanya. Jangan yang satu lagi emosi, yang lainnya ikut marah-marah juga. Waduh, bahaya nanti!"
3. Jujur
"Jujur adalah ujung tombak dari semua masalah. Harus terbuka satu sama lain kalau hubungan mau lancar. Nggak boleh ada yang ditutup-tutupi. Segala hal harus diberitahu supaya ngak ada kecurigaan. Kalau udah curiga kan gampang ada konflik. Makanya, terbuka dong sama pasangan sendiri."
4. Luangkan Waktu Bersama
"Artinya, menjaga kualitas pertemuan untuk berdua. Sekarang kan semenjak anak sudah bisa ditinggal, bisa kayak pacaran lagi. Karena yang namanya menikah ketika punya anak pasti berubah, Ngak kayak pacaran. Jadi kita harus terus jaga keharmonisan tersebut."
1. Komunikasi
"Karena miss komunikasi, bisa menjadi keributan yang besar dari masalah sepela. Padahal kecil lho.. Kayak kemarin contohnya. Komunikasi saya dan istri sempat kurang baik. Sampai akhirnya kami perbaiki dan kalau kita berdua ingin bangun rumah tangga ya harus kompak."
2. Sabar dan Pengertian
"Dua hal itu sangat sepadan dan tak dapat dipisahkan. Jadi kalau suami tensinya lagi tinggi, istrinya yang turun tensinya. Dan, sebaliknya. Harus saling mengimbangi pokoknya. Intinya harus saling mengerti dan melengkapi diantara keduanya. Jangan yang satu lagi emosi, yang lainnya ikut marah-marah juga. Waduh, bahaya nanti!"
3. Jujur
"Jujur adalah ujung tombak dari semua masalah. Harus terbuka satu sama lain kalau hubungan mau lancar. Nggak boleh ada yang ditutup-tutupi. Segala hal harus diberitahu supaya ngak ada kecurigaan. Kalau udah curiga kan gampang ada konflik. Makanya, terbuka dong sama pasangan sendiri."
4. Luangkan Waktu Bersama
"Artinya, menjaga kualitas pertemuan untuk berdua. Sekarang kan semenjak anak sudah bisa ditinggal, bisa kayak pacaran lagi. Karena yang namanya menikah ketika punya anak pasti berubah, Ngak kayak pacaran. Jadi kita harus terus jaga keharmonisan tersebut."
Post a Comment