Berita Dunia Terbaru, Hardh : Diusianya yang masih seumur jagung, gadis di Yaman ini harus mengalami perlakuan yang tak seharusnya didapatkannya. Bocah 8 tahun ini meninggal dunia karena mengalami luka dalam yang sangat parah saat malam pertama pernikahan paksa tersebut.
Atas kejadian itu, Pemerintah Yaman sedang menyelidiki dan berjanji akan menangani kasus tersebut dengan serius dan akan menyeret mereka yang bertanggung jawab ke meja hijau.
"Pemerintah (Yaman) tengah menangani kasus ini secara serius dan mereka yang bertanggung jawab akan diadili," kata Asisten Perdana Menteri Mohammed Salem, seperti dikutip dari BBC, Sabtu (14/9/2013).
Pegiat hak asasi Yaman Arwa Othman mengatakan, bocah itu meninggal dunia setelah berhubungan badan dengan suami yang berumur 5 kali lipat dari usianya.
Kepala urusan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton mendesak pemerintah untuk segera menyelidiki kasus tersebut. "Tanpa penundaan dan menindak semua yang bertanggung jawab atas kejahatan itu," katanya,
Selain itu juga, Ashton juga meminta pemerintah Yaman harus menetapkan undang-undang berisi usia minimal untuk menikah.
Human Rights Watch juga mendesak pemerintah Yaman untuk melarang pernikahan anak di bawah usia 18 tahun. Organisasi hak asasi ini mengatakan sekitar 14% perempuan di Yaman dinikahkan sebelum usia 15 tahun dan 52% sebelum usia 18 tahun.
Selama ini, banyak keluarga miskin di Yaman yang mengizinkan anak perempuan mereka menikah demi uang. Berdasarkan laporan PBB, sekitar setengah dari penduduk Yaman yang berjumlah 24 juta jiwa mengalami kekurangan pangan dan air bersih.
"Aku Bukan Barang Dagangan"
Sebelum pernikahan terjadi, bocah tersebut mencoba berontak. Gadis 8 tahun itu menentang keras rencana perjodohan yang dirancang oleh orang tuanya sendiri.
"Kalau menikah sekarang, aku tidak bisa meraih kehidupan yang kuinginkan," kata dia.
"Aku bukan barang dagangan. Aku manusia. Aku lebih baik mati daripada menikah pada usia sekarang," sambung dia.
Gadis ini menuturkan, ibunya lah yang telah menyusun pernikahannya dengan orang yang jauh lebih tua dengan kekayaan berlimpah.
"Banyak gadis lain yang nasibnya seperti aku, bunuh diri. Menceburkan diri ke laut," ungkapnya.
"Mereka membunuh harapan dan mimpi kami. Ini jelas tindakan kriminal," serunya.
Dalam wawancara kepada media lokal, National Yemen, ia juga menegaskan tidak akan mau menikah sekarang. Begitu banyak mimpi yang ingin dia kejar.
"Aku punya banyak mimpi. Aku tak mau menikah sekarang," cetusnya.
Namun pernikahan tetap berlangsung hingga pada akhirnya, gadis itu meninggal dunia saat malam pertama.
Post a Comment