Berita Dunia Terbaru, Jakarta : Produksi semen beku sapi atau sperma sapi jantan yang dibekukan asal Indonesia kini sudah mulai diakui dunia internasional. Bahkan saat ini Indonesia sudah mengekspor ke sejumlah negara.
"Semen beku ini berkualitas sangat bagus dan sudah diekspor ke sejumlah negara," tutur Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan saat berbincang dengan para wartawan.
Untuk memanfaatkan potensi itu, pemerintah melalui Peraturan Menteri Pertanian telah membuka kembali impor sapi indukan. Dengan landasan regulasi baru tersebut, pemerintah akan melakukan impor sapi indukan dari Australia.
Rencananya sapi indukan itu akan dikembangbiakkan di Indonesia, dengan menyuntikkan semen beku sapi ke sapi tersebut. Adapun lokasi peternakan sapi yang disiapkan berada di Fakfak, Papua Barat.
Sementara pasokan semen beku sapi akan berasal dari Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) yang berada di Lembang, Jawa Barat dan Singosari, Jawa Timur.
Tak hanya itu, demi mengamankan pasokan daging nasional, pemerintah juga tengah menjajaki investasi di bidang peternakan dengan Australia dengan membentuk perusahaan patungan.
"Misalnya, sapi dikembangbiakkan di Australia, kemudian anak sapi sampai berbobot 350 kg, di bawa ke Indonesia dan dibesarkan di Indonesia. Kemudian dipotong di Indonesia, karena konsumennya lebih besar di Indonesia," jelas dia.
Rusman berpendapat kerja sama ini akan menguntungkan kedua negara. Indonesia bisa menjadi pusat distribusi daging. Hal ini sangat menguntungkan apalagi menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC) pada 2015.
"Jangan sampai kita impor daging dari Malaysia. Ingat juga bahwa Indonesia itu negara muslim terbesar di dunia, kalau kita bisa produksi sapi itu nanti pasar Timur Tengah bakal tertarik beli daging dari kita karena percaya bahwa daging sapi itu halal. Australia juga bisa dapat untung," papar dia.
"Semen beku ini berkualitas sangat bagus dan sudah diekspor ke sejumlah negara," tutur Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan saat berbincang dengan para wartawan.
Untuk memanfaatkan potensi itu, pemerintah melalui Peraturan Menteri Pertanian telah membuka kembali impor sapi indukan. Dengan landasan regulasi baru tersebut, pemerintah akan melakukan impor sapi indukan dari Australia.
Rencananya sapi indukan itu akan dikembangbiakkan di Indonesia, dengan menyuntikkan semen beku sapi ke sapi tersebut. Adapun lokasi peternakan sapi yang disiapkan berada di Fakfak, Papua Barat.
Sementara pasokan semen beku sapi akan berasal dari Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) yang berada di Lembang, Jawa Barat dan Singosari, Jawa Timur.
Tak hanya itu, demi mengamankan pasokan daging nasional, pemerintah juga tengah menjajaki investasi di bidang peternakan dengan Australia dengan membentuk perusahaan patungan.
"Misalnya, sapi dikembangbiakkan di Australia, kemudian anak sapi sampai berbobot 350 kg, di bawa ke Indonesia dan dibesarkan di Indonesia. Kemudian dipotong di Indonesia, karena konsumennya lebih besar di Indonesia," jelas dia.
Rusman berpendapat kerja sama ini akan menguntungkan kedua negara. Indonesia bisa menjadi pusat distribusi daging. Hal ini sangat menguntungkan apalagi menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC) pada 2015.
"Jangan sampai kita impor daging dari Malaysia. Ingat juga bahwa Indonesia itu negara muslim terbesar di dunia, kalau kita bisa produksi sapi itu nanti pasar Timur Tengah bakal tertarik beli daging dari kita karena percaya bahwa daging sapi itu halal. Australia juga bisa dapat untung," papar dia.
Post a Comment