Berita Dunia Terbaru, Hong Kong : Video game kerap dituding sebagai salah satu hal yang paling memiliki dampak buruk bagi anak-anak dan juga remaja. Meski tak sepenuhnya benar, namun sejumlah kejadian yang ada nyatanya memang mengindikasikan hal demikian.
Seperti yang dilansir laman Tech In Asia, Rabu (11/9/2013), seorang remaja berumur 18 tahun asal San Po Kong, Hong Kong dilaporkan nekat bunuh diri gara-gara tertipu transaksi game online.
Remaja yang disebutkan bernama Chen itu tewas setelah melompat dari atap gedung apartemen tempat tinggal keluarganya. Dalam sebuah pesan yang ditinggalkannya, Chen menuturkan bahwa dirinya telah menjadi korban penipuan.
Setelah diselidiki lebih lanjut, pihak kepolisian Hong Kong menemukan fakta yang mengindikasikan bahwa Chen telah menjadi korban penipuan pembelian mata uang virtual yang diperuntukkan bagi keperluan bermain game online.
Pihak kepolisian juga menemukan jejak digital di PC milik Chen yang menginformasikan bahwa ia telah mengirimkan sejumlah uang untuk membeli mata uang virtual. Namun sayang, mata uang virtual yang dibelinya itu tak kunjung masuk ke dalam akun game online milik Chen.
Chen diduga sadar telah menjadi korban penipuan dan merasa malu, hingga akhirnya memutuskan untuk bunuh diri. Pihak kepolisian Hong Kong sendiri hingga saat ini sedang melacak kemana dan kepada siapa sebenarnya Chen membeli mata uang virtual game online tersebut.
Di Hongkong sendiri, tren game online dianggap sudah sangat merusak generasi muda karena membuat kecanduan dan membuat pemainnya mengesampingkan kepentingan menuntut ilmu. Pemerintah Hong Kong dilaporkan kerap melakukan razia bagi para pelajar yang sedang berada di game center di waktu jam sekolah. Mereka yang tertangkap akan diberi hukuman, bahkan tak menutup kemungkinan mendekam di penjara anak-anak.
Seperti yang dilansir laman Tech In Asia, Rabu (11/9/2013), seorang remaja berumur 18 tahun asal San Po Kong, Hong Kong dilaporkan nekat bunuh diri gara-gara tertipu transaksi game online.
Remaja yang disebutkan bernama Chen itu tewas setelah melompat dari atap gedung apartemen tempat tinggal keluarganya. Dalam sebuah pesan yang ditinggalkannya, Chen menuturkan bahwa dirinya telah menjadi korban penipuan.
Setelah diselidiki lebih lanjut, pihak kepolisian Hong Kong menemukan fakta yang mengindikasikan bahwa Chen telah menjadi korban penipuan pembelian mata uang virtual yang diperuntukkan bagi keperluan bermain game online.
Pihak kepolisian juga menemukan jejak digital di PC milik Chen yang menginformasikan bahwa ia telah mengirimkan sejumlah uang untuk membeli mata uang virtual. Namun sayang, mata uang virtual yang dibelinya itu tak kunjung masuk ke dalam akun game online milik Chen.
Chen diduga sadar telah menjadi korban penipuan dan merasa malu, hingga akhirnya memutuskan untuk bunuh diri. Pihak kepolisian Hong Kong sendiri hingga saat ini sedang melacak kemana dan kepada siapa sebenarnya Chen membeli mata uang virtual game online tersebut.
Di Hongkong sendiri, tren game online dianggap sudah sangat merusak generasi muda karena membuat kecanduan dan membuat pemainnya mengesampingkan kepentingan menuntut ilmu. Pemerintah Hong Kong dilaporkan kerap melakukan razia bagi para pelajar yang sedang berada di game center di waktu jam sekolah. Mereka yang tertangkap akan diberi hukuman, bahkan tak menutup kemungkinan mendekam di penjara anak-anak.
Post a Comment